Pages

Spionase NSA

Rabu, 23 April 2014

            Ketahanan negara dari berbagai ancaman merupakan pondasi awal agar negara tersebut tetap jaya tanpa interfensi negara lain. Lembaga-lembaga pertahanan pun dibuat untuk mendukung misi tersebut. Misalnya saja Amerika Serikat yang membangun NSA (National Security Agency). NSA adalah badan intelejen Amerika Serikat yang awalnya berfokus pada target-target asing seperti teroris, perdagangan manusia dan penyelundupan obat-obatan terlarang.
            National Security Agency (NSA) telah menciptakan teknologi canggih untuk memata-matai komputer via sinyal radio untuk mengumpulkan informasi pengguna komputer bahkan ketika komputer dalam keadaan mati. New York Times melaporkan bahwa NSA telah menanam software ini pada 100.000 komputer di seluruh dunia. Dimaksudkan agar mampu melakukan pengintaian dan bisa memberi lembaga mata-mata itu “jalan tol digital” untuk melakukan serangan siber. ”NSA telah menggunakan program bernama sandi “Quantum” setidaknya sejak 2008, dengan mengandalkan saluran gelombang radio palsu yang bisa dipancarkan dari papan dan kartu sirkuit kecil yang diam-diam disisipkan ke dalam komputer-komputer itu”, The Times.
            NSA menyisipkan sebagian besar perangkat lunaknya itu dengan memperoleh akses ke jaringan komputer. Selain itu, mereka juga memanfaatkan teknologi rahasia yang memungkinkan untuk masuk dan mengubah data dalam komputer meski tidak terhubung dengan internet.  Teknologi radio itu telah membantu NSA untuk memecahkan masalah kunci untuk dinas-dinas intelejen AS. NSA dan mitranya, Komando Siber Amerika (USCC), telah menggunakan teknik ini melawan tentara China yang dituduh melakukan serangan siber ke perusahaan-perusahaan Amerika. Teknik ini juga digunakan saat melawan jejaring militer Rusia, polisi dan kartel narkotika di Meksiko, lembaga-lembaga perdagangan di dalam Uni Eropa, dan para mitra perang melawan terorisme.
            Hardware ini secara fisik harus disisipkan oleh mata-mata atau pabrik pembuat komputer. Bersumber dari Sitepronews mengatakan bahwa Apple terlibat dalam membantu NSA menanamkan teknologi ini. Pernyataan bahwa Apple bekerja sama dengan NSA berulang kali disangkal. Namun, Applebaum meragukan hal tersebut dengan mengatakan, “saya tidak bisa membuktikannya tapi saya meragukan kalau Apple tidak membantu NSA”. NSA secara harfiah mengklaim kapan saja mereka menargetkan perangkat IOS, mereka selalu berhasil. Isu ini terus mencuat, bukannya penjualan Iphone berkurang tapi malah semakin meningkat.
Bocornya berita ini karena adanya kicauan dari mantan pagawai analis NSA Amerika Serikat itu  yang bernama Edward Snowden. Berita darinya kemudian diliris oleh berbagai media di seluruh dunia.  Akibatnya hampir semua negara menghujat kegiatan terlarang Amerika ini. Sekarang Snowden masih bermukim di Rusia setelah  mendapatkan suaka sementara sejak tahun lalu.
Kepada AFP, NSA mengatakan pihaknya memang menggelar berbagai teknik intelejen untuk mempertahankan kepentingan nasional. Kemudian NSA menambahkan, “Sebagaimana sebelumnya telah kami nyatakan, indikasi bahwa pengoleksian oleh NSA itu adalah salah. Aktivitas NSA fokus dan secara khusus digelar untuk menghadapi terget-target intelejen asing sesuai dengan ketentuan intelejen.” NSA melanjutkan kembali,”selain itu, kami tidak menggunakan kapabilitas intelejen untuk mencari rahasia dagang perusahaan-perusahaan asing demi kepentingan perusahaan-perusahaan AS dalam meninggikan daya saing internasionalnya atau menguatkan pondasi perusahaan-perusahaan itu. Didukung oleh Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney, “saya tak mau membahas peralatan-peralatan khusus. Namun NSA bertindak di bawah pengawasan dan fokus pada penemuan serta pengembangan intelejen mengenai target-target intelejen seperti teroris, perdagangan manusia dan penyelundupan obat-obatan terlarang”.
Secara teori, setiap negara dengan berbagai macam cara berupaya untuk mengetahui sebanyak-banyaknya tentang kehidupan negara sendiri dan negara lain, serta berusaha untuk menutupi kegiatan negara sendiri terhadap kehendak lawan yang berniat mengetahui agar tujuan, cita-cita dan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Begitulah Amerika yang melakukan berbagai cara untuk menguasai dunia dengan mengalasankan pengamanan negara. Dengan alasan itu pulalah, mereka melakukan beribu-ribu pelanggaran. Mulai dari kasus pengubahan data kehakiman, memutuskan laporan penyadapan warga negara, hak asasi manusia (HAM), hingga mengalihkan data internasional dalam jumlah besar melalui kabel filter. Bahkan secara tegas pemerinta Korea Utara mengatakan, “Ini jelas membuktikan sekali lagi AS adalah gembong pelanggaran HAM, karena menempatkan dunia di bawah jaringan intelejen dan telah melakukan spionase terhadap umat manusia”.
Alasan NSA tentang menggunakan software ini untuk keamanan teroris semata sangat lemah. Disebabkan kejadian yang terjadi di lapangan membuktikan bahwa mereka juga memasuki data-data individu dan perusahaan-perusahaan di dunia. Ada batasan ketika semua informasi mengenai subjek tidak boleh diketahui oleh orang lain. Tidak ada batu yang dipukul terus menerus yang tidak hancur, tidak ada pula negara yang disadab terus-menerus pada akhirnya ia tidak hancur. Sehingga kegiatan penjajahan semacam ini tidak baik untuk dicontoh oleh negara-negara beradab. Beda fungsinya ketika kita sedang dalam masa peperangan, kegiatan ini dibolehkan. Namun, sangat tidak dibolehkan ketika keadaan di dunia aman-aman saja.
Indonesia selalu mengajarkan berperilaku budi pekerti yang baik. Jika negara ini ingin berwibawa, bermartabat dan dihargai oleh negara lain, maka buatlah perubahan dengan tidak menginterfensi negara lain. Fokus pada pengembangan SDA dan SDM. Selebihnya meningkatkan pertahanan negara baik di sektor fisik maupun nonfisik karena tidak bisa dipungkiri perkembangan teknologi semakin pesat.

Referensi:
http://www.antaranews.com/berita/414277/nsa-tanam-software-mata-mata-dalam-komputer, 25 Januari 2014 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar