Kau katakan negeri kami final
Tapi korporat teman tidur
Bisikan-bisikan menghasut pikiran
Tebalkan brangkas-brangkas balik dinding
Kau sumbat mulut kami dengan takut
Menganggap dirimu wakil Raja di raja
Namun, kau loluconi firman Raja
Anragogik...
Senandung tegas bertebaran warna-warni
Kau berdiri tegak di atas panggung
Dan kami jongkok menatapmu
Kau panggil orang bergoyang
Dan kami minta air di bawahnya
Apalah arti kami?
Datang ke pesta, mendengar nazar wakil raja
Kami mendengar, kau anggap kita sama
Kami diam, kau anggap kita sewarna
Kami bicara, kau anggap kami sampah
Mungkin retorika anra tak mengenal peda
Ataukah anra memang hanya berbual
Tanyalah pada Raja, mengapa wakil raja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar