tahukah merah di bibir. Motion yang sebenarnya adalah bentuk keakraban. Namun setiap motion membawamu ke dalam persepsi terdalam riwayat hidup tentang sosok yang membayang di setiap momennya. Betapa sulitnya menafsirkan motion yang hanya menggunakan dua celah mata. Penafsiran pun terus berusaha dilakukan. Terkadang sebagian orang bingung, apakah ia akan membalasnya dengan merah di bibir atau senyum kuning dengan wajah ceria menerima ejekan atau bentuk keakraban. Sulit bagi mereka membedakannya. selayaknya buah pinang dibelah dua, maka kalian akan menemui ujung dan dasar yang sama. Tapi kembali lagi pada persepsi kita bahwa persamaan dan perbedaan antara dua hal tidak bisa dikatakan identik.
Di satu sisi, anda berusaha menerima si merah di bibir dengan tetap tersenyum. Kemudian di sisi lain, mungkin saja orang tersebut berharap anda akan membalasnya dengan si merah di bibir pula. Menuju sisi lainnya, anda tidak ingin membalas dengan pandangan bahwa si merah di bibir akan membawa pertengkaran karena nyatanya dengan hal sedikit saja hati bisa teriris dan tak ada pengobatnya. Namun di sisi terakhirnya, andai saja anda berusaha membalas, ternyata anda tidak suka dengan ejekan. Maka muncullah empat sisi yang membuat kalian memutar otak. Kurasa pada titik itulah kalian akan terdiam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar