#Menjadi Penalaran 2
Bulan november masih pertengahan dan panggilan populer
kami di Universitas masih melekat erat,
“MABA”. Semangat menjalani kehidupan baru di kampus masih menggebu-gebu pula.
Ini yang mendasari pencarianku dalam gubangan organisasi dan
perkumpulan-perkumpulan lainnya.
Sebelum masuk Universitas Negeri Makassar, dialog dengan
sepupu di atas mobil menjadi perbincangan yang menarik tentang wadah apa yang
bagus di UNM. Ia pun menjawab, “banyak ji yang bagus, tapi yang paling bagus
menurutku itu Penalaran”. Tanda tanya muncul, “apa itu Penalaran? Biasanya
kalau tes TPA ada dibilang penalaran”. Sambil tertawa ia menjawab, “hehe...
bukan itu, Penalaran itu sering sekali berprestasi. Kebanyakan diantara
anggotanya itu jadi mapres (Mahasiswa
Berprestasi) tingkat Universitas”. Jawaban yang mungkin menarik untuk
pernyataan itu adalah “hmmmmm...”. Dalam hati berkata’ “ai susah masuk disitu”.
Dengan silih bergantinya siang dan malam, saya pun
menjalani romantisasi awal di Kampus. Romantisasinya kembali ke pertengahan november.
Sebab saya mahasiswa psikologi, maka orang yang pertama kali diromantisi adalah
kakak-kakak di Fakultas. Setiap ngumpul, tidak lain pembicaraannya pasti
ilmu-ilmu tentang psikologi dan kelembagaan. Itu terus, mungkin hanya itu yang
menarik. Ehh, perbicangan tentang hati
juga seru tapi jauh dari tujuanku. Awal
masuk di kampus, tujuanku hidup hanya mau berprestasi tapi tidak tahu bagaimana
caranya.
Teringat dengan kata-kata sepupu tentang Penalaran, saya
pun mencoba cari tahu kapan dibuka pendaftarannya. Setiap jalan yang dilalui k’
Putra, k’ Sappe, k’ Irwan, k’ Ica dan kakak di Psikologi lainnya yang menjadi anggota Penalaran, pasti
mereka dapat pertanyaan yang susah, “kapan terbuka pendaftarannya Penalaran
k’?”. Pertanyaan itu cukup rumit untuk dijawab sebab mereka juga belum tahu
kapan pendaftarannya terbuka.
Tanggal 23 Desember 2014 terbukalah pintu gerbang Rumah
Nalar. Baliho besar dipajang di Gunung Sari, terlihat banyak agenda pengkaderan
disana. Sosialisasi dan pendaftaran dibuka hingga tanggal 13 Januari 2014.
Berhubung saat itu ada agenda penting “Seminar dan Try Out Se-Kab. Takalar,
maka agenda untuk daftar diundur terus. Sampai deadline tanggal 13,
formulir baru bisa ngisi. Kurasa jawabannya agak ngawur, yang penting isiannya
panjang. Sebab, waktu kembalikan formulirnya dicek banyak tidaknya jumlah
huruf. Karena jumlah kalimatnya lumayan sedikit, makanya disuruh tambah lagi.
Rumus menambah kalimat itu dengan memperbesar ukurannya, mungkin ditambah 0,5
cm dan memperlebar spasinya jadi 2,0. Didapatlah jawaban yang memenuhi kriteria
bidang sekretariat PMP-OMK.episode 1
berlanjut~